• Home
  • Love
  • Life
  • Edu

LOVELIFEDU

Saya yakin yang berkunjung ke sini gegara sudah lama tidak ke Blog sendiri dan lupa cara masuk/login, ye khan? 😃
Saya pun pernah mengalaminya, jadi saya memutuskan untuk membuat postingan ini. Kali aja suatu hari saya lupa lagi hehe.

Login ke akun blogger caranya simple, berikut saya uraikan step"nya:
  • Buka situs blogger; https://www.blogger.com, akan muncul laman seperti di bawah ini 
  • Klik login; di pojok kanan atas
  • Masukkan/ ketikkan alamat e mail 



Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Pembelajaran Berbasis ICT merupakan Mata Kuliah yang bertujuan membekali mahasiswa agar mempunyai kompetensi di bidang komputer dan media pembelajaran. MK ini terdiri dari pembelajaran teori dan praktik. Pada praktiknya mahasiswa akan diajarkan membuat media pembelajaran dalam bentuk PPT dan membuat blog.



Di dalam lingkungan kampus PPT merupakan program yang  populer. Dosen menyampaikan materi menggunakan media PPT, mahasiswa juga mempresentasikan tugas mereka dengan menggunakan media tersebut. Pada dasarnya PPT digunakan sebagai alat presentasi sehingga mampu menjadikannya sebagai media komunikasi yang menarik. PPT dikatakan menarik jika menyiapkan konten, membuat design (point-point penting di kertas), kemudian memindahkannya ke dalam slide PPT dengan menerapkan prinsip-prinsip desain yang baik


PPT dibuat agar bahan perkuliahan dapat dikomunikasikan dengan sistematis, sehingga memberikan dampak positif terhadap pencapaian tujuan pembelajaran.
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Penyusunan Deskripsi Diri  (DD) secara online dapat dilakukan jika Anda telah dinyatakan lolos/masuk Data D5. Sebagai bahan acuan dalam menulis DD adalah CV (Curriculum Vitae). Isian yang harus ada di dalam CV mengacu kepada ketentuan dalam laman sistem Serdos.

Membuat CV dan DD sebaiknya jangan menunggu dinyatakan lolos D5. Dari jauh hari sebelumnya, setelah dinyatakan lolos D4 atau bahkan bagi yang "baru berencana akan ikut serdos' sekalipun, sudah mulai melengkapi CV dan mencoba membuat narasi DD. 

Narasi dibuat untuk menjawab 24 butir pertanyaan. Setiap butir tidak ada yang boleh terlewatkan (harus di isi semua) dan yang paling penting  JANGAN MELAKUKAN PLAGIAT. 
Saya akan share DD yang saya ajukan sebagai pedoman. Jangan terjebak dengan contoh yang ada, sekali lagi hanya "hanya sebagai pedoman" :). Contohnya bisa di unduh di link berikut:
https://sites.google.com/a/stkipkusumanegara.ac.id/niken-vioreza/deskripsi-diri-serdos




Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Pendidikan merupakan sebuah proses membentuk manusia yang cerdas secara intelektual, mampu berpikir secara saintifik dan filosofis, serta mampu mengembangkan spiritualnya. Karena itu, penyelenggaraan pendidikan tidak hanya mengembangkan kecerdasan secara parsial, tetapi mengembangkannya secara komprehensif. Lebih rinci, pendidikan yang diselenggarakan mampu meningkatkan kecerdasan intelektual, emosional, sosial, dan spiritual, serta kecerdasan lainnya yang dibutuhkan.

Berkaitan dengan permasalahan pendidikan, guru memiliki peran yang strategis. Dari berbagai komponen pendidikan yang ada seperti kurikulum, sarana prasarana, metode pembelajaran, guru, siswa, orang tua, dan lingkungan, yang paling menentukan adalah guru. Secanggih apapun perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, peran guru tidak bisa dipinggirkan. Pendidikan tanpa guru, ibarat ruangan tanpa cahaya.

Menyadari betapa pentingnya peran tersebut, selayaknya guru mengapresiasi terlebih dulu perannya dalam pendidikan. Tidak mungkin pihak lain mengapresiasi peran guru bila guru sendiri tidak memberikan apresiasi yang maksimal terhadap perannya.

Guru dapat melakukan evaluasi dan refleksi terhadap sosoknya sebagai guru. Apakah guru sudah memiliki kompetensi yang dihandalkan? Apakah guru sudah memiliki daya kreasi dan inovasi dalam melaksanakan tugas? Apakah guru sudah berubah mind set-nya dari guru konvensional menjadi guru professional? Apakah guru mampu melepaskan diri dari belenggu ritinitas menuju kinerja yang berlualitas? Apakah guru memiliki respon positif terhadap kemajuan dan perkembangan pendidikan? Pertanyaan di atas tidak hanya sekadar dijawab dan direnungkan, tetapi perlu ditindaklanjuti sehingga mendatang perubahan yang maksimal.

Mengapresiasi profesi sebagai guru berarti menjaga profesi tersebut. Hal itu dapat dilakukan dengan menjaga dan meningkatkan kualitas kinerja. Dalam melaksanakan tugas kualitas menjadi hal yang utama. Guru mampu menegakkan budaya mutu dalam pelaksanaan tugasnya. Jangan lagi dipermasalahkan dimana guru bertugas, di sekolah berlabel unggul atau bukan karena segala sesuatunya tetap berproses dengan tantangan yang berbeda. Segenap pelaksanaan tugasnya akan dipertanggungjawabkan, tidak hanya kepada atasan, masyarakat, tetapi juga kepada Tuhan karena pekerjaan guru merupakan amanah yang harus diperan dengan sebaik-baiknya.

Pemerintah sejak lama telah memberikan apresiasi terhadap profesi guru. Salah satunya dengan memberikan sertifikasi atau tunjangan profesi. Sertifikasi bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan diharapkan berimbas pada peningkatan kinerja guru. Karena itu, sudahnya sewajarnya guru mengapresiasi pemberian tunjangan tersebut dengan bersyukur. Rasa syukur guru dalam diwujudkan peningkatan kompetensi dan kualitas kinerjanya.

Tidak kalah pentingnya adalah bagaimana guru mampu menjaga murwahnya. Guru mampu menjadikan dirinya sebagai tauladan bagi siswa dan masyarakat. Guru sebagai figur akan dinilai dari berbagai sisi oleh peserta didk dan masyarakatnya. Mulai dari cara berpakaian, tutur kata, sikap, sifat, dan tingkah selalu menjadi barometer bagi lingkungannya. Karena itu, guru perlu memelihara dan membudayakan sikap dan perilaku yang terpuji dan selalu membiasakan yang benar.

Masyarakat, khususnya orang tua juga perlu mengapresiasi tugas guru. Orang tua hendaklah menyadari bahwa tugas guru tidaklah mudah, apalagi di era globaslisasi dan informasi yang pesat ini. Guru memiliki banyak tantangan dan hambatan terutama dalam mendidik. Jangan dibiarkan guru bekerja sendiri di tengah tantangan yang semakin berat. Karena itu, permasalahan-permasalahan pendidikan perlu disikapi secara bersama dengan lapang dada.

Perlu dihindari tindakan yang menyalah-nyalahkan guru. Orang tua hendaklah menyikapinya secara proporsional dan cerdas bukan secara emosional. Yang penting adalah bagaimana masyarakat memberikan kontribusi bagi solusi permasalaahan yang terjadinya. Utamakan dialog untuk mencari solusi yang terbaik. Dengan demikian, proses mendidik tetap berlangsung sebagaimana mestinya. Dukungan masyarakat terhadap guru dalam mendidik mampu menciptakan situasi yang kondusif bagi penyelenggaraan pembinaan mental dan kepribadian anak.
Share
Tweet
Pin
Share
No comments


Saya mengikuti Sertifikasi Dosen (Serdos) tahun 2018. Syukur alhamdulillah lulus dengan mulus. Harapan saya bagi teman-teman yang sedang berjuang untuk mendapatkan serdos kali ini, mendapatkan kemudahan dan kelancaran juga dalam prosesnya.

Saya akan memaparkan terlebih dahulu "Perjalanan Data Serdos":

#1 Bakal Calon DYS 
  • Data D1 : updating master data dosen PT
  • Data D2 : Data nominasi calon DYS
  • Data D3 : Bakal Calon DYS
#2 Calon DYS
  • Data D4 : (a) validasi biodata Induk Calon DYS (NKP &NAP); (b)  pemenuhan komponen NBI dan NPA; (c) penilaian persepsional (NPS); dan (d) nilai gabungan.
#3 DYS 
  • Data D5: (a) penyusunan deskripsi diri; (b) penilaian oleh PTPS (c) yudisium kelulusan.
Di sini yang menjadi fokus tulisan saya adalah pada "D4" point b, yaitu tes bahasa asing (TOEP) dan Tes Kemampuan Dasar Akademik (TKDA). Bagaimana mensiasati agar bisa lulus hanya dengan sekali tes?. Ini menjadi pertanyaan penting untuk dijawab karena ternyata banyak diantara teman-teman yang harus mengulang ujian dan harus menunggu periode selanjutnya untuk lolos. Fokus selanjutnya, bagaima kemudian membuat deskripsi diri pada tahap D5?. Jadi pada tahap D5 ini Bapak/Ibu diminta untuk membuat Deskripsi Diri (DD).   

Tes Kemampuan Dasar Akademik (TKDA) dan TOEP menjadi salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk lulus Data D4. Untuk hasil yang memuaskan, sebaiknya luangkan waktu untuk latihan -  membahas contoh soal. Contoh soal bisa di googling. Saya juga download aplikasi https://play.google.com/store/apps/details?id=m.HsbBrother.TKDA&hl=in   Di aplikasi tersebut juga tersedia soal-soal latihan.
Agar tes TOEP dan TKDA berjalan lancar,  harus diperhatikan juga tempat tes/kampus yang mengadakan. Jangan mudah terjebak dengan informasi yang mengatakan bahwa; Kampus A lebih ketat sementara kampus B Bebas; pengawasnya baik-baik, jadi memutuskan untuk memilih Kampus B biar masih bisa saling sharing jawaban. Sebaiknya jangan, karna berdasarkan pengalaman saya ketika memutuskan mengambil kampus yang rada longgar pengawasannya, justru akan merugikan kita sendiri; ruangan jadi tidak kondusif/berisik, sementara kita perlu konsentrasi. Terlebih lagi untuk tes TOEP bagian "listening".   
Jika sudah dinyatakan lulus ke D4, rajin-rajin pantau https://plti.co.id/ untuk informasi jadwal pelaksanaan tes.  

Data D5 yang merupakan tahapan terakhir, kita diminta untuk membuat deskripsi diri. Diharapkan deskripsi diri yang dibuat menceritakan sesuatu yang orisinil/ menceritakan apa yang telah pernah kita lakukan selama menjadi dosen (mulai dari keluarnya Jabfung). Jangan sampai melakukan plagiat. 

Menceritakan semua kegiatan yang pernah dilakukan dengan "jujur" akan menghindarkan kita dari kata plagiat. Untuk lelih amannya setiap pemaparan yang dibuat  diikuti dengan bukti berupa Link ke  Blog/ website pribadi. Jadi punya website/blog penting? Ya, penting untuk membuat deskripsi diri ini.

Sebagai acuan pembuatan blog pribadi, bisa dilihat link berikut
https://sites.google.com/a/stkipkusumanegara.ac.id/niken-vioreza/







Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Pic from Google


Amazing, begitulah reaksi saat membaca postingan di group WA tentang UI yang membuat aturan tertulis "Etika Menghubungi Dosen" yang ditujukan kepada mahasiswa mereka 😅. Jadi sesaat sebelum membaca postingan tersebut,  saya dan beberapa orang dosen lainnya baru saja membahas tentang etika mahasiswa di kampus kami yang kurang baik saat mengontak kami sebagai dosen pembimbing melalui WhatsApp messenger.

Bicara soal etika mahasiswa menghubungi dosen, memang beragam; diantaranya memang sudah ada yang benar dan sopan, namun masih ada saja yang belum sebagaimana etika yang sudah sepatutnya. Idealnya, "setiap mahasiswa" (tanpa terkecuali) haruslah tau bagaimana beretika terhadap dosen meraka. Mahasiswa akan sering berhubungan dengan dosen via SMS/WA baik itu untuk keperluan bimbingan skripsi, revisian, dan sebagainya. 

Berikut Etika Menghubungi Dosen yang dikeluarkan oleh UI yang bisa dipakai juga di "Kampus lainnya" :

Pic from detik.com

Semoga tata cara beretika di atas dapat dipahami dan diterapkan oleh setiap mahasiswa. Tambahan dari saya, agar mahasiswa tidak menggunakan kata-kata yang tidak formal/bahasa gaul/bahasa alay; mahasiswa agar mengurangi "nego" terhadap dosen (khususnya yang terkait waktu bimbingan skripsi). 

Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Mendidik anak dari dini butuh kehati-hatian, karna didikan orang tua kepada anaknya akan memberi dampak hingga anak nantinya dewasa. Bagaiman karakter seorang anak tentunya tidak terlepas dari pola asuh yang diterapkan orang tua tersebut.
Tulisan ini berdasarkan pengalaman yang saya peroleh dari lingkungan saya tinggal, beberapa pendalaman terhadap karakter mahasiswa tempat saya mengajar dan hasil berburu bacaan terkait dengan cara mendidik anak yang benar (dalam sudut pandang Islam). Sampai saat saya mempublish tulisan ini saya belum dikaruniai anak, jadi belum ada pengalaman empiris dari saya sebagai penulis di dalamnya. 


* Mengajarkan Tauhid kepada Anak Sejak Dini

Tuhid adalah landasan Islam yang sangat penting. Dengan adanya tauhid di dalam hati seseorang berarti meyakini bahwa Allah SWT satu-satunya Tuhan yang harus disembah. Sering dikatakan bahwa seseorang yang benar tauhidnya Insya Allah akan mendapatkan keselamatan di dunia dan akhirat, sebaliknya jika tanpa tauhid yang benar seseorang akan terjatuh ke dalam kesyirikan dan kecelakaan di dunia, sementara di akhirat mendapat azab di neraka. 

Memberikan ilmu tauhid lebih penting lagi saat sekarang ini karna kita (anak cucu kita) yang hidup di akhir zaman. Banyak tanda-tanda akhir zaman yang saat ini kita rasakan; orang-orang banyak memutuskan tali silaturahmi; orang-orang munafik berkuasa, orang berperangai buruk mengendalikan perdagangan kejahatan bertebaran di muka bumi, orang-orang banyak memakan riba, homeseksualitas dan lesbianisme tersebar luas, dan banyak lagi. Alahkah iba dan meruginya jika anak keturunan kita menjadi bagian dari hal-hal yang tidak baik  tersebut.

Menanamkan tauhid terhadap anak bisa melalui banyak cara, diantaranya; dengan memperlihatkan kekuasaan-kekuasaan Allah; menanamkan muraqobatullah (merasa diawasi Allah SWT); Mengajarkan anak untuk mengaplikasikan hal-hal baik sesuai ajaran islam; dan menghidupkan fitrah.

* Mendidik Anak Melakukan Ibadah 

Membiasakan anak dengan adab-adab, amalan, maupun akidah islami adalah penting dilakukan sejak dini, karna dengan begitu apa yang kita ajarkan tersebut dapat tertanam kokoh di dalam jiwa mereka, salah satunya dengan mengajarkan sholat. Tahap awal dalam memperkenalkan ibadah sholat terhadap anak adalah dengan cara memberikan contoh; orang tua secara konsisten menjaga kedisiplinan dalam menjalankan sholat mereka. Anak pada usia dini lebih cenderung memperhatikan/ mengamati dan meniru pola tingkah dari orang tua mereka. untuk itu pemberian contoh secara konkrit dalam beribadah ini tidak bisa diabaikan. 

Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Ath- Thabari, Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam pernah bersabda, yang artinya:


 “Apabila  seorang anak dapat membedakan mana kanan dan kiri, maka perintahkanlah dia untuk mengerjakan shalat.”
Memasuki usia 9 tahun, sepenuhnya anak sudah bisa diajarkan tata cara wudhu dengan benar dan melakukan shalat lima waktu. Pada usia ini sudah bisa menerapkan hukuman sesuai syariat Islam bila anak tidak melakukan Shalat.


Memasuki usia akil baligh selain memberitahukan kewajiban Shalat anak sudah bisa diberitahukan kewajiban Puasa pada saat Ramadhan. Selain itu meminta kepada anak untuk membaca Al Qur’an, mencari llmu, menghormati orang tua, bersikap sopan santun terhadap yang lebih tua, saudara kandungnya, dan teman-temannya.


* Memberi Pengawasan terhadap Perkembangan Anak

Setiap Perkembangan anak perlu diawasi dengan maksimal. Ketika anak mulai memasuki masa remaja misalnya. Masa remaja adalah masa kritis dalam rangka menghadapi krisis identitas yang sangat dipengaruhi kondisi psikososial seseorang dan pada akhirnya akan membentuk kepribadiannya. Di sini peran orang tua sangat dibutuhkan dalam mebimbing anak dan selalu memberikan pandangan islami dalam melangkah. Orang tua perlu mengetahui pergaulan anaknya, mengenal teman-teman anaknya, karna bagimanapun pribadi seorang anak sedikit banyak akan dipengaruhi oleh pergaulan.


Di zaman sekarang apalagi, pengawasan orang tua terhadap anak perlu ditingkatkan. Perkembangan teknologi yang semakin pesat membuat efek negatif dengan cepat bisa didapat/ mempengaruhi  anak. Bekal islam yang diberikan kepada anak akan membantu, tetapi tetap dalam proses 
perkembangannya perlu penguatan-penguatan iman oleh lingkungan (tertama keluarga) agar anak selalu berada pada track yang benar. 

* Mengajari anak untuk selalu hidup Sederhana
 
Biasakan anak tidak berlebihan dalam meminta sesuatu/ hanya meminta yang bermanfaat. Menceritakan kisah Nabi Muhammad SAW yang hidupnya dalam kesederhanaan bisa dilakukan orang tua dalam hal ini. Ajari juga anak untuk menabung, guna mereka terbiasa menyisihkan harta benda untuk kepentingan pribadinya dan kepentingan di jalan Allah SWT.


Kebanyakan dari yang saya lihat dan dengar adalah orang tua sering tidak mampu  dalam menolak kemauan atau permintaan anaknya padahal tau kalau yang diminta anak itu tidak ada manfaat. Terlebih bagi yang punya anak tunggal, punya satu-satunya anak perempuan, atau punya satu-satunya anak laki-laki. Jika hal ini terjadi terus menerus akan memberikan dampak buruk bagi si anak, mereka menjadi pribadi yang seenaknya sendiri dan tidak mau repot, akan selalu bersikap royal, suka hura-hura, egois, dan mementingkan diri sendiri. 



* Sayangi Anak-anak seperti Rasulullah SAW

Ciumlah anak dengan penuh kelembutan menandakan kasih sayang. Rasulullah sendiri mencium Hasan bin Ali. Suatu ketika Al Aqra’ bin Habis At-Tamimi duduk-duduk bersama Rasulullah. Dia (Al Aqra’) bertanya: “Apakah kalian mencium anak-anak kalian? Aku memiliki sepuluh orang anak, akan tetapi aku tidak pernah mencium satu pun dari mereka.” 
Rasulullah memandang Al Aqra’ dan bersabda: “Siapa saja yang tidak menyayangi (orang lain) maka dia tidak akan disayangi.”

* Berlaku Adil pada Setiap Anak

Sebagai orang tua harus berhati-hati dalam mendidik Anak. Berlakulah adil terhadap anak-anak baik itu laki-laki ataupun perempuan. Jangan jadikan posisi Anda sebagai bos besar dalam rumah tangga. Anak-anak berhak mendapatkan lebih dari Anda. Sebagai orang tua, akan dimintakan pertanggung jawaban oleh Allah SWT di hari akhir nanti. Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya Allah akan menanyakan kepada setiap pemimpin tentang apa yang dipimpinnya, apakah dia menjaga ataukah menyia-nyiakannya. Sampai-sampai seorang laki-laki pun akan ditanyakan tentang (kepemimpinannya) atas keluarganya.


* Biasakan Anak Mendengar Hal Positif


Jauhkan anak-anak dari hiasan dunia yang tidak baik. Sebagai gantinya sejak kecil diperdengarkan ayat-ayat suci Al Qur'an dan berikan buku-buku atau majalah yang menceritakan kisah-kisah Nabi dan Rasul, kisah islami, dan lainnya dalam hal mendidik anak untuk menjauhi hal-hal yang tidak baik dan tercela. 


Semoga Allah SWT secepatnya memberikan kesempatan untuk kita menjadi Ibu/ Ayah. Menjadikan para Ibu/Ayah di luar sana menjadi orangtua yang super secara Islam. By process, semoga selalu bisa memperbaiki kualitas diri sebagai orang tua, Aamiin. 👪


























































Share
Tweet
Pin
Share
1 comments

Bagi saya, menyiapkan sarapan pagi untuk suami menjadi rutinitas yang penting. Rasanya tidak tenang kalau membiarkan suami berangkat kerja dengan perut kosong 😝. Untuk sarapan pagi seringnya saya buat sendiri ketimbang beli di luar. Kebetulan memang si suami lebih seneng saya yang buatkan sarapannya (antara emang doyan bikinan istri atau ada niat diam-diam buat 'ngirit' haha).
Ada berbagai macam menu yang biasanya saya buat, tentunya yang menurut saya praktis namun tetap sehat. Tiap hari saya usahakan membuat sarapan yang berbeda, walaupun kadang bahan dasarnya sama.

#1 Kentang Goreng dan Omelette

Siapa sih yang gak suka  kentang apalagi ditambah dengan taburan keju kemudian dicocol dengan saus sambal yang di mix dengan saos mayo. Kentang goreng ini dihidangkan bersama omelette. Untuk omelette, biasanya saya hanya tambahkan sedikit garam dan daun seledri, rasanya sudah sangat enak. Menu ini salah satu menu favorit saya dan suami.


#2 Kentang Panggang dan Sosis

Kentang panggang juga nikmat. Sepengetahuan saya nih yah, kalo kentang yang di panggang lebih baik dari kentang goreng, karna kentang yang dipanggang menghasilkan lebih sedikit lemak dan kalori. Jadi teman-teman bisa pilih mau buat yang mana (kentang panggang atau goreng). Kali ini agar ada variasinya kentang bisa disajikan dengan sosis. 

#3 Pancake

Rasa Pancake bisa divariasikan. Namun yang paling sering saya buat adalah rasa keju. Untuk topping saya sukanya pakai madu.


#4 Nasi Goreng

Nasi goreng polos. Yang saya maksud di sini adalah tanpa sambel, tanpa kecap. Saya hanya Pakai 3 bahan saja yaitu bawang merah (yang banyak), garam, dan saos tiram. Sebagai pelengkap bisa buat dadar telor tanpa minyak plus mentimun, MMmmm Yummy!
Kalau suami saya suka, bikinnyapun sangat gampang!!
Nasi goreng komplit. Komplit menurut saya hehe, biasanya dengan isian sosis/bakso dan telor. Untuk menu ini termasuk yang jarang saya buat, tapi enak dan isinya komplit ala rumahan. Nasi goreng ini beda dengan yang sebelumnya karna ini saya pakaikan cabe dan kecap.

#5 Bubur Putih

Bikin bubur ini paling gampang dan gak butuh waktu lama, rasanya juga gak kalah enak untuk sarapan.


#6 Bubur Kacang Hijau

Selain gizinya bagus, kacang hijau adalah menu sarapan yang enak apalagi jika ditambah dengan roti tawar.


#7 Roti Bakar

Roti Bakar isian 'Pisang' Keju' Coklat. Sebenarnya ini adalah kesukaan saya, tapi suami kalau dibuatkan roti ini juga sangat suka.

#8 Sandwich

Bagusnya itu daging untuk isian sandwich dibikin sendiri, tapii berhubung saya gagal terus bikinnya, alhasil nyetok yang udah jadi dari supermarket. Jangan lupa liat logo halalnya hihi. untuk isian lainnya bisa dengan tomat, sawi, mentimun, mayo, dan keju.


#9 Oatmeal

Ada beberapa macam oatmeal bisa kita jumpai di supermarket. Oatmeal dicampur dengan susu. Kalau ada buah segar bisa diiriskan ke dalamnya.


Jadi ada 9 macam menu yang sering saya buat untuk sarapan pagi. Menu di atas akan lebih lengkap dan lebih sehat lagi jika didampingi dengan buah-buahan seperti pisang, kiwi, jeruk dll.

Happy Breakfast - with ❤ everyone!!!


Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Untuk yang menunggu kehadiran buah hati tiap bulannya pasti harap-harap cemas, cemas kalau tamu bulanan bakal datang. Sayapun merasakan hal yang sama, apalagi di empat bulan terahir ini setelah kami memutuskan untuk progmil.  

Ketika mendekati jadwal datang bulan banyak ya gejala atau tanda yang dikasih tubuh ke-kita, diantaranya; kram di perut, payudara terasa berdenyut, lemas - bawaan malas, sakit punggung bagian bawah, bahkan juga ngidam, dan gejala ini nyaris sama dengan gejala hamil. Kalau mau liat perbedaan keduanya bisa browsing di sini;
https://hellosehat.com/membedakan-gejala-dan-tanda-awal-kehamilan/  
Tidak jarang karna saking inginnya punya momongan saya berfikir kalau yang  dirasakan pada saat itu adalah gejala hamil, ya gejala hamil (namanya juga ngarep!) susah payah untuk cuek dengan gejala yang ada tetap tidak bisa, ada keinginan lagi dan lagi untuk browsing sana sini mencocokkan gejala yang dirasa dengan deskripsi Bapak/Ibu Dokter yg ahli. Perut terasa keram dari seminggu sebelum jadwal datang bulan - browsing, lesu dikit browsing, berasa kalau sudah beberapa hari nafsu makan meningkat - browsing, tujuannya ya memang untuk membuat pembenaran pada diri sendiri kalau nanti akan ada kabar baik.

Walaupun begitu, keinginan kami yang besar untuk punya momongan - dengan status yang masih menunggu ini, tidak lantas  mengurangi kebahagian dalam RT kami, Alhamdulillah sampai sekarang. Bahagia, iya bahagia! kalau kadang ada rasa harap cemas tersebut menurut saya hal yang wajar dan manusiawi. Bahkan beberapa orang terdekat bilang, saya dan suami termasuk pasangan yang cukup santai dibandingkan orang2  kebanyakan yang tidak santai dalam menunggu hadirnya momongan 😅

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menjadikan rumah tangga tetap bahagia, aman dan terkendali meskipun dalam status menunggu buah hati;

#1. Berfikir Positif

Di dalam islam berfikir positif disebut husnudzon/ berbaik sangka kepada Allah SWT. Percayalah, dengan husnudzon dalam kondisi apapun akan memberi dampak yang besar.
Coba kita lihat sisi baiknya dalam suatu kondisi, yakinkan diri bahwa ada maksud tidak terduga dalam kondisi yang ada. Misalnya ketika belum dikaruniai momongan, mungkin Tuhan belum memberikan karna masih ada hal 'ini' yang yang harus kita perbaiki, ada hal 'itu' yang masih harus kita kerjakan, jadi kita mencari cara untuk melihat hal tersebut dari sudut pandang yang baik.


#2. Sabar dan Ikhlas

Yakin janji Allah itu pasti. Setelah kita berikhtiar cobalah untuk sabar dan ikhlas. Insya Allah di waktu yang tepat apa yang kita inginkan kita peroleh. Jadikan kondisi yang ada/ apapun itu- menjadikan kita lebih dekat kepada Allah SWT.


#3. Selalu Saling Support antar Pasangan

Di dalam hidup berumah tangga akan ada beragam masalah yang dihadapi, salah satunya dalam menanti buah hati. Suami istri harus saling menguatkan, jangan sampai goyah karna satu keinginan yang belum tercapai. Menciptakan selalu susana kebersamaan yang hangat adalah yang terpenting.


#5. Isi hari-hari dengan Kegiatan yang Positif

Jangan biarkan waktu dipakai hanya untuk hal-hal yang tidak penting. Manfaatkan waktu yang ada untuk meningkatkan produktivitas dan meningkatkan kesehatan. Bagi kita yang sedang promil penting makan makanan yang mendukung kesuksesan program dan berolah raga, yoga misalnya, dapat membatu pengendalian stres dan mengurangi gelisah (saran dokter tempat saya konsultasi 👩)


Semoga kita Selalu Bahagia - Insya Allah disegerakan mendapatkan buah hati ❤ Aamiin...
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Ketika telah menaikkan gaya hidup biasanya akan susah untuk menurunkannya kembali, kalimat ini mungkin sudah sering kita dengar. Kondisi keungan yang baik akan mendukung seseorang untuk berprilaku konsumtif, bahkan dalam kondisi yang berbahaya orang yang dalam kondisi ekonomi tidak baikpun bisa saja mengikuti kebiasaan konsumtifnya dengan jalan berhutang, نعوذ بالله من ذلك

Seseorang yang konsumtif akan berusaha memenuhi keinginannya untuk memiliki dan menikmati sesuatu. Mereka adalah orang-orang yang sulit membedakan mana yang hanya keinginan dan mana yang benar-benar dibutuhkan. Tanpa disadari perilaku seperti ini akan menjadi kebiasaan yang mendarah daging dan membentuk karakter yang sulit diubah atau dihilangkan.

Apabila dibiarkan, gaya hidup konsumtif atau boros jelas bisa memberikan efek yang negatif. Apalagi islam juga membenci seseorang yang hidup boros. Seseorang dianggap boros (berlebih-lebihan dalam membelanjakan harta) jika membelanjakan harta secara berlebih-lebihan untuk pakaian, makan, minum, tempat tinggal dan kenikmatan duniawi lainnya. 

Berikut beberapa tips agar terhindar dari hidup konsumtif:

*Pertama, Membuat Anggaran Belanja

Membuat anggaran belanja membuat kita lebih hati-hati dalam membelanjakan uang. Sebisa mungkin kita hindari membeli sesuatu yang memang dari awal tidak direncanakan. Semakin mendetail Anggaran yang dibuat memberikan kesempatan yang besar pula untuk sukses berhemat.
Terkhusus bagi Ibu rumah tangga, sebaiknya biasakan diri untuk menulis terlebih dahulu daftar belanjaan sampai dengan hal yang dianggap sepele sekalipun, baik itu untuk belanja kebutuhan mingguan maupun bulanan.


*Kedua, Menabung

Menabung dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dalam jangka panjang, seperti untuk membeli rumah, mobil, biaya sekolah anak dan sebagainya. 
Uang yang ditabungkan disihkan dari awal bulan (setelah gajian) bukan diakhir bulannya. Hal ini untuk mengontrol diri agar tidak tergoda untuk berbelanja berlebihan karna mengingat uang ditangan/ di ATM masih banyak. 
Banyak cara untuk menabung yang bisa dilakukan; bisa dengan berinvestasi, membeli emas. Bisa juga dengan kita menabung di Bank dalam bentuk emas. Tetapi tetap ya, di bank ada bunganya dan itu lumayan besar. 


*Ketiga, Beramal dan Bersedekah

Dengan bersedekah berarti kita berbagi dengan orang lain yang sedang membutuhkan. Jangan lupa untuk keluarkan zakat juga. 



*Keempat, Mengontrol Pemakain Kartu Kredit / CC

Banyak memang promo-promo yang diberikan oleh kartu kredit. Hati-hati jangan sampai kebablasan. Jika masih perlu memakai CC gunakanlah untuk barang-barang yang penting yang bisa dirasakan manfaatnya dalam jangka panjang. 
Di dalam Anggaran belanja yang sudah dibuat sebaiknya anggarkan proporsi untuk hutang ini. Menurut sumber yang saya baca max 30% dari penghasilan setip bulannya.


*Kelima, Kurangi Jalan-Jalan di Mall

Jalan-jalan dan belanja di mall mungkin kesukaan sebagian besar orang. Refreshing menjadi salah satu alasan kenapa orang ke sini. Akan berbahaya ketika aktifitas ini menjadi kebiasaan. Seringkali ketika jalan di mall muncul niat untuk berbelanja yang tak terduga, meskipun sebenarnya barang tersebut tidak dinutuhkan. Belum lagi biaya makan yang besar. Untuk "sekali waktu makan berat - dua orang'  tidak jarang mengabiskan uang lebih dari dua ratus ribu. Bayangkan kalau di sana senang berlama2, butuh uang minum dan makan berapa? 


* Keenam, Kendalikan Nafsu

Kendalikan nafsu berbelanja, ingat kembali bagaimana susahnya mencari uang. Bagi yang masih belum punya penghasilan sendiri/ yang minta ke orang tua ingat bagaimana orang tua kita mencari uang, mungkin ada yang dari pagi pulang pagi, mungkin juga ada diantara orang tua kita yang kerjanya sangatlah tidak mudah. Atau bagi seorang istri, agar tidak berlaku konsumtif, bayangkan bagaimana suami kita mencari nafkah yang mungkin saja dilakukan dengan cara yang tidak mudah.

Share
Tweet
Pin
Share
2 comments

Baru-baru ini saya dan suami mengurus KK bersama. Suami saya yang sebelumnya ikut orang tua di Padang pindah ke Jakarta karna sekarang kami berdomisili di sini. Untuk pengurusan KK sebenarnya mudah, dan (akan terasa mudah) KALAU sebelumnya berkas yang diminta benar2 dipersiapkan sebelumnya. Selain menghemat waktu juga akan menghemat tenaga (ga bolak balik fotocopy-an hihi). Untuk yang akan mengurus pindah KK juga, berikut saya share alur pengurusannya ^_*

Pertama, yang harus diurus adalah surat pindah dari domisili awal - untuk kami pengurusan pertama tentunya di kota Padang;
  1.  Meminta surat pengantar pindah domisili dari RT dengan membawa foto copy KTP
  2. Surat Pengantar yang sudah didapat diteruskan ke RW untuk di cap dan ditanda tangani. Kalau saya ke sekretariat dulu untuk meminta No. Surat, setelahnya baru ke RW untuk minta ttd dan cap.
  3. Surat Pengantar diteruskan ke kantor Kelurahan dengan membawa juga foto copy KTP dan foto copy KK (untuk jaga2 bawa aslinya juga). di sini kita diminta menuliskan alamat domisili baru. Surat bisa selesai pada hari itu juga.
  4. Lnjut ke Kecamatan dengan membawa surat Keterangan Pindah dari Kecamatan, foto copy KTP dan Foto Copy KK. Hanya akan menunggu sebentar surat akan selesai dan bisa diambil. Semua berkas di foto copy 1 rangkap untuk ditinggal di Kecamatan sebagai arsip merek. Proses dari 1-4 bisa dilakukan dalm satu hari dan gratis!
  5. Pengurusan dilanjutkan ke Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil). Petugas di sini akan memberikan kita surat keterangan pindah WNI. Kita akan disuruh kembali dua hari berikutnya untuk mengambil surat tersebut.
Kedua, Pada tahapan ini Surat Keterangan Pindah WNI berarti sudah ditangan untuk melakukan pengurusan di domisili baru. Kami mengurus di Jakarta Timur, Pondok Kopi. Berikut proses yang harus dilalui dan berkas yang harus ada;
  1. Minta Surat Pengantar Pindah - Datang dari Ketua RT. Biasanya beliau akan check dulu berkas kita, terutama Surat Keterangan Pindah dari domisili asal.
  2. Surat Pengantar dari RT dilanjutkan ke Sekretariat RW terlebih dahulu. Di sini akan ada petugas yang akan mencatat maksud/ keperluan kita dan memberikan kita No. Surat.
  3. Selanjutnya Ke Pak RW (saya susul ke rumah beliau). Serahkan surat pengantar dan berkas lainnya.
Untuk proses 1-3 saya lakukan kurang lebih dalam waktu 1jam. Sebenarnya dari RW bisa langsung ke Kelurahan, tetapi berhubung waktu itu saya ada kegiatan lain pengurusan ke kelurahan saya lanjutkan besok harinya.

Di kelurahan kita akan bertemu dengan petugas yang akan memeriksa kelengkapan berkas kita. Melihat keperluan saya, petugas memberikan 3 form surat yang harus diisi. berikut saya rincikan berkas yang harus ada, termasuk 3 tambahan form dari Kelurahan;

#1. Surat Pernyataan Tinggal ditempat domisili sekarang. Ditandatangani oleh yang akan pindah (suami saya) dan disisipkan tanda tangan 2 saksi (dari anggota keluarga sendiri - boleh istri) sekaligus KTP masing-masingnya. Sebagai catatan bahwa saksi dan penjamin tidak boleh dari orang yang sama. 


#2. Surat Jaminan tinggal, berlaku bagi yang tinggal dengan  orang tua/keluarga. Ditandatangi orang tua/mertua di atas Materai 6000


#3. Form KK, yang akan kita isi dnegan nama anggota keluarga yang baru yang akan ikut di KK baru (foto copy KTP)

#4. Surat Keterangan Pindah WNI
#5. Foto copy buku nikah (semua!)
#6. Foto copy KTP (suami istri)
Jadi karna untuk point 1,2,3 form nya baru saya dapat saat pertama datang ke Kelurahan, pengurusan tidak selesai pada saat itu juga. Besok harinya baru saya lanjukan. Setelah berkas di atas lengkap di foto copy rangkap 3 Ya!!!

Berkas yang sudah lengkap kita bawa lagi ke petugas. Kalau menurut dia (petugas 1) berkas kita sudah lengkap kita akan dioper ke petugas 2 (periksa lanjutan). Setelah dirasa ok kita akan disuruh kembali setelah 14 hari kerja dnegan membawa bukti dari sana untuk mengambil hasil.



Penting juga untuk diingat: Setelah mendapatkan Surat Keterangan Pindah WNI dari Domisili awal agar segera diurus ke tahap selanjutnya. Karna Surat ini ada expire nya (hanya berlaku 30 hari sejak surat diterbitkan). Kalau Seandainya Surat sudah habis masa berlakunya, pihak Kelurahan pastinya tidak akan terima, kita akan diminta mengurus kembali untuk perpanjangan dan itu sama artinya dengan pengurusan dari awal lagi 💆
Share
Tweet
Pin
Share
6 comments
Older Posts

About me

About Me

Hi, I'm Niken Vioreza
I'm a lecturer, a wife, and living in Jakarta. I love fashion and I'm interested in photography. My favorite thing to do is cooking. I love cooking for my husband, my family_with love.

recent posts

Sponsor

Facebook

Blog Archive

  • ▼  2019 (5)
    • ▼  September (3)
      • CARA LOGIN KE AKUN BLOGGER
      • PPT Sebagai Media Pembelajaran di Kelas
      • Contoh Deskripsi Diri untuk Sertifikasi Dosen
    • ►  January (2)
  • ►  2017 (7)
    • ►  November (1)
    • ►  October (1)
    • ►  August (1)
    • ►  July (4)
  • ►  2016 (1)
    • ►  May (1)

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates